Menebar Inspirasi

Just another WordPress.com weblog

Meneropong Pengelolaan Pertanian di Negara Kincir

Posted by riky89 pada April 30, 2009

Indonesia merupakan negara kepulauan (Archipelago State). Jumlah pulau di Indonesia 
mencapai 18.110 pulau, dan 930 pulau di antaranya sudah dihuni penduduk. Luas daratan Indonesia mencapai 1.904.569 km persegi, dengan luas keseluruhan 5. 193.262 km persegi.
Berbicara tentang pertanian, Indonesia memiliki potensi besar untuk menghasilkan produk pertanian nomor wahid di dunia. Saat ini negara yang paling besar dalam menghasilkan produk pertanian adalah china. Negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia dan luas wilayah terbesar di Asia ini, memanfaatkan setiap jengkal wilayahnya untuk bidang pertanian. Tidak salah jika china pada saat ini menjadi penghasil terbesar dalam 45 jenis produk pertanian di dunia menurut FAO.
Bagaimana dengan Indonesia ? masihkah ada harapan untuk menyaingi china ? minimal untuk produk pertanian, Indonesia tidak melakukan import. Indonesia masih bisa menjadi pemain tangguh di dunia dalam bidang pertanian, asalkan Indonesia bisa memanfaatkan segala potensi yang ada, dan disiplin dalam melakukan prosesnya.
Indonesia memiliki persamaan yang banyak dengan china. Persamaan dari segi jumlah penduduk, ukuran badan penduduknya, serta luas wilayah, walaupun Indonesia lebih banyak lautan dari pada daratan. Dari segi tanaman pertanian, apa yang ada di china, sebagian besar ada di Indonesia.
Segi pemanfaatan lahan, produk turunan, pemasaran, Belanda menjadi salah satu tempat belajar yang baik. Wilayah negara yang kecil, musim dengan beragam jenis, daratan lebih rendah dari permukaan laut, memberikan keharusan bagi Belanda untuk menata wilayahnya dengan baik. 
Belajar dari Belanda 

Belanda merupakan negara yang luas wilayahnya kurang lebih sebesar provinsi Jawa Barat. Negara kecil yang terletak di sebelah barat Jerman, berbatasan dengan Belgia di sebelah selatan, dan berbatasan langsung dengan laut Utara di sebelah baratnya.

Sebuah negara di Eropa bagian barat laut ini, memiliki berbagai kelebihan-kelebihan, diantaranya olah raga, sejarah, budaya, pendidikan, teknik sipil, irigasi dan drainase, lingkungan, pertanian, serta bidang lainnya. Kelebihan-kelebihan ini membuat Belanda menjadi pusat perhatian dunia. Ditambah dengan sejarah negaranya yang panjang dalam mengarungi dan menjajah dunia, membuat Belanda menjadi pusat hukum dan sejarah bagi bangsa yang dijajahnya, seperti Indonesia.

Pendidikan merupakan suatu hal yang paling diperhatikan di sana. Dibuktikan dengan anggaran pendidikan dari pemerintah Belanda yang sangat besar,terutama anggaran bagi penelitian. Belanda memiliki 14 universitas, 11 diantaranya masuk 200 besar universitas kelas dunia. Melahirkan ilmuwan dan pakar yang profesional menjadi prinsip dan tujuan di seluruh Universitas di Belanda.

Salah satu bidang pendidikan yang menjadi rekomendasi penulis untuk belajar di Belanda adalah pertanian. Ada apa dengan Teknik Pertanian di Belanda ? Padahal Belanda tidak dikenal sebagai negara pertanian. Salah satu poin penting rekomendasi tersebut adalah karena Belanda bisa mengoptimalkan keterbatasan menjadi kekuatan.

Data statistik FAO mengambarkan hasil produk pertanian Belanda tidak ada satupun yang menjadi nomor satu di dunia. Paling tinggi adalah nomor tiga produksi tertinggi di dunia, dan itu pun satu produk dari 50 produk yang ditampilkan, yaitu jamur (mushrooms). Pertanyaannya apa yang bisa dibanggakan dari negara Belanda ?

Negara yang banyak berpasir dan berkarang ini, bisa mencukupi bahan makanan bagi warga negaranya tanpa mengimpor, bahkan mengekspor semua. Sementara di Indonesia masih melakukan impor beras, kedelai, gula, dan produk pertanian lainnya. Dulu di zaman Hindia Belanda Indonesia yang memasok rempah-rempah keseluruh dunia, sekarang malah sebaliknya.

Pertanian Modern Kompetitif
Keunggulan Belanda terletak salah satunya pada pertanian modern yang kompetitif di tengah globalisasi pertanian. Pertanian di tengah Pajak dan upah buruh yang tinggi masih bisa menjadi andalan ekspor bagi negara kincir ini. Mendukung hal tersebut butuh sebuah manajemen yang baik dalam pengelolaannya.
Produk pertanian merupakan produk dengan daya tahan yang rendah, serta harga yang cenderung terus menurun. Mekanisme pemasaran dan transportasi yang cepat menjadi kunci dalam usaha di bidang pertanian.  
Upah buruh yang mahal, disiasati oleh para pelaku usaha di Belanda dengan sistem full teknologi dan SDM yang handal. SDM tidak banyak terpakai,namun pekerjaan berjalan optomal. 
Pemasaran produk pertanian Belanda, banyak mengambil pasar-pasar modern, seperti supermarket. Kemasan yang menarik dan diletakkan di tempat yang mewah akan meningkatkan nilai jual. Tindakan pasca panen yang tepat, seperti pengakutan dengan pendinginan akan mampu membuat produk bertahan lebih lama. Tentunya sistem ini harus di dahulukan dengan perencanaan keuangan yang matang. 
Iklim yang kurang bersahabat seperti di Indonesia bagi pertanian, membuat penerapan pertanian dilakukan di Green house. Jangan heran, ketika di Belanda yang banyak kita jumpai adalah rumah kaca dengan ukuran yang luas. Kondisi seperti ini membuat biaya produksi yang tinggi, makanya harus pintar-pintar dalam mengelola Green house tersebut. 
Perhitungan ekonomi dalam pengelolaan Green house harus benar-benar detail. Pengaturan pemakaian dan penjualan listrik, baik dari perusahaan listrik atau pun generator sendiri juga di perhitungkan. CO2 dari hasil pembakaran pembangkit dimanfaatkan kembali ke green house, sebagai tambahan suplai CO2 bagi asupan tanaman.

Manajemen yang efisien untuk memonitor kerja buruh juga diberlakukan. Efisiensi dalam bekerja, serta pemberlakuan sistem insentif untuk meningkatkan produktivitas dan manajemen pemasaran.

 

Waktu transportasi yang singkat, tidak membuat turunnya kualitas produk pertanian Belanda. Supermarket yang menjadi tempat pemasaran produk pertanian, menerapkan standar mutu yan tinggi, termasuk tidak menggunakan pestisida atau alias pertanian organik. 
 
Produk turunan dari hasil pertanian, mengambil peranan yang sangat besar bagi terciptanya lapangan pekerjaan yang banyak. Biaya penelitian yang sangat banyak, ditambah kerja sama petani dan perguruan tinggi, menghasilkan produk olahan dari hasil pertanian. Sistem seperti itu, membuat produk olahan dari negara kincir banyak beredar diseluruh dunia.
 
Pemasaran Bunga Terbesar di Dunia
 
Bunga merupakan salah satu komponen penyumbang devisa cukup besar selain dari produk pertanian. Perlu diingat, meskipun begitu Belanda bukanlah negara penghasil bunga, tapi sebagai pemasar bunga. Bentuk lain sebagai upaya peningkatan pemasaran bunga dan produk pertanian diangkatkanlah event-event banyak, seperti : FloraHolland, Kom in de Kas, Bloemencorso, Varendcorso, Keukenhof dan lainnya.
 
Transportasi yang cepat mengambil peranan penting dalam usaha ini. Pelajaran bagaimana menjalankan bisnis bunga ini, dari mendatangkan bungan, proses pelelangan, sampai mengantarkan ke negara tujuan, perlu untuk dipelajari ke sana. Ingat, koleksi bunga nan cantik di Indonesia merupakan nomor dua terbanyak setelah brazil. Tidak salahnya, hal serupa juga diterapkan di Indonesia.
 
Menuju Komunitas Global, melalui pertanian
 
Perguruan tinggi Belanda yang terkenal dengan ilmu Pertaniannya adalah Universitas Wageningen. Interaksi sosial yang bagus di Belanda, dibangun dan diterapkan dalam sistem pendidikannya. Kemampuan menghargai, mengeksplorasi ilmu, serta budaya diskusi membuat sistem pendidikannya maju. Pendidikan maju, maka sektor-sektor lain juga mengikuti kemajuan tersebut termasuk Pertanian.
 
Negara sekecil Belanda dengan tantangan alam yang luar biasa saja, sudah bisa menjadi perhatian dunia. Hendaknya Indonesia dengan kekayaan alam yang luar biasa, bisa melebihi Belanda bahkan china sekalipun. Jika Jepang terkenal dan memimpin komunitas dari sisi teknologi, Amerika dan China dari segi perdagangan dan militer, maka seharusnya Indonesia bisa menjadi Leader komunitas global dengan pertanian sebagai andalan. 
 
 
  
 

Tinggalkan komentar